Jumat, 20 Juli 2012

[Modif] Kawasaki ER-6n, 2012 (Jakarta)

Kawasaki ER-6n, Lebih Disempurnakan


Tampang asli Kawasaki ER-6n yang semi nekad, sejatinya sudah terlihat mantap. Desain keseluruhan mewah, didukung lekukan sasis, tangki dan cover bodi berotot. Tak heran jika tunggangan kelas premium ini agak sulit disempurkan, terutama buat mereka yang awam soal modifikasi.

Namun bagi Taufik, pemilik rumah modifikasi Lm&T Motobike, semua itu bukan masalah besar. Apalagi mantan pembalap road race setara Harlan Fadillah dan Ahmad Jayadi ini konon sudah lama malang-melintang di dunia modifikasi mobil yang juga di kelas premium.

“Untuk modif ER-6n memang nggak bisa sembarang. Salah arah bisa kelihatan jadi aneh. Tapi, ubahan yang saya lakukan pada pada motor milik Budi dari Cipinang, Jakarta Timur ini fokusnya ingin menyempurnakan motor yang sudah sempurna,” jelas Taufik dari workshopnya di Jl. Kemandoran 1, Pulomawar, No. 47, Palmerah, Jakarta Selatan.

Tengok saja ubahan kaki depan. Jika aslinya masih pakai peredam kejut teleskopik biasa, diganti model upside down punya moge merek sejenis, yaitu Kawasaki ZX-10. Kebetulan dimensinya lebih besar dari standar.

“Pakai komponen ini bukan cuma ukurannya yang besar, tapi kemampuan kejut dan redamannya pasti lebih sempurna dibanding pipa teleskopik. Apalagi penggantian sok depan motorsport ini pas dengan tema modifikasi naked bike modern yang dijadikan acuan,” lanjutnya.

Namun untuk aplikasi upside down, as segitiga tidak saja perlu penyesuaian. Kata Taufik, segitiga atas dicustom ulang agar bentuknya seperti asli ER-6n. Sehingga rumah kunci kontak yang ada di depan tangki masih berfungsi untuk ngelock kemudi agar tidak bisa berputar.

Kaki belakang tidak ada ubahan yang dominan, lantaran semua terlihat masih seperti aslinya. Tapi, jika dipertegas ubahan baru terlihat pada pemasangan pelek belakang 5,50x17 inci punya Kawasaki ZX-6. Menggunakan ban Battlax BT003 180/55-17. Sedang pelek depan 3,00x17 dan ban 160/60-17.

Warna Khas Naked Bike Modern
Taufik tak hanya pintar pilih part kaki-kaki. Soal tampilan luar pun lihai menempatkan warna yang khas dengan motor beraliran naked bike modern. Mungkin karena doi lama custom mobil.

Bisa lihat rangka ER-6 kelir standar putih ini yang dicat merah. Belum lagi sebagian cover bodi dilapis carbon lalu dipernis ulang biar kelihatan kinclong. Telihat di bawah batok lampu dan di bawah jok.

“Agar kelihatan sangar, batok lampu diisi bohlam projector. Sedangkan sepabor belakang dipapas sampingnya agar telihat ramping. Lalu footstep dan behel dilapis warna bronze,” tunjuk Taufik. (motorplus-online.com)


DATA MODIFIKASI
Master & kaliper : Tokico Kawasaki ZX10
Setang : Renthal
Spion : Rizoma Italy
Knalpot : Dibobok
Taufik: 0812-969-2334

[Modif] Kawasaki Binter Merzy, 1982 (Jakarta)

Kawasaki Binter Merzy, Jangan Lihat Mesin!



Sekilas tidak ada yang aneh dengan tampilan motor ini. Bergaya bobber, jelas terlihat sangar kalau di jalan. Terlebih sistem suspensi rigid dan springer yang menjulang ke depan akan membawa kita ke era Perang Dunia pertama awal masa kejayaan Harley-Davidson. Tapi, jika diamati bagian mesin, Hmmmm..., ada yang beda tuh!

Apa iya ada Binter Merzy alias KZ200 bermesin V-Twin? “Enggak bro, kalau ini KZ 200 V-Twin look aja,” timpal Udivisianto diiringi tawa. Udivisianto adalah desainer motor dari bengkel Puspa Kediri Custom (PKC) di Pondok Gede, Jakarta Timur.

Itu sekilas cerita, KZ200 milik Ariawan Wijaya yang juga pemilik rumah modifikasi Baru Motor Sport (BMS) di Jl. Palmerah Barat No. 25, Jakarta Pusat. Ari ingin punya maskot lain. Doi ingin sentuhan beda. Makanya bengkel PKC yang terbiasa ngebangun motor dengan konsep-konsep old-skool menjadi pilihannya.

Jadilah proyek ini menjadi kolaborasi antar dua modifikator. Ari sapaan modifikator dan importir limbah moge itu membiarkan Udivisianto berkreasi Bobber dengan konsep boardtracker yang ngetren di tahun 1920-an.

Apalagi, Ari hanya mengirimkan bahan berupa mesin KZ200 yang mati total. Juga, tanpa karbu dan kick starter. Tapi, ketika dikirim, engine ini telah dimodifikasi dengan penambahan satu tambahan blok dan head silinder yang diambil dari motor serupa.

Tidak ada cara khusus untuk pemasangan mesin tambahan itu. Doi hanya menambahkan breket di atas mesin dengan dudukan baut empat titik buat dudukan blok silinder. “Ini hanya untuk mengisi ke kosongan saja,” jelas Ari yang workshopnya dipenuhi pacuan bergenre superbike dan street fighter itu.

Dari seonggok mesin yang didapat, Udivisianto langsung merancang sasis. Pipa seamless menjadi pilihan untuk motor yang memiliki panjang as roda depan ke as roda belakang 145 cm ini.

Udi sapaan pria plontos dari PKC juga mengatakan pembuatan frame mengalami berapa kali rombakan. Selain butuh tingkat kepresisian yang tinggi, ukuran pipa juga menentukan supaya motor terlihat proporsional.

Hasilnya setelah dilakukan beberapa kali uji coba, maka pipa seamless diameter 31 mm menjadi pilihan sebagai pembentuk main frame. Begitupun dengan springer yang menggunakan dua ukuran pipa seamless. Yaitu, diameter 26 dan 20 mm.

Kelar tuh! (motorplus-online.com)


DATA MODIFIKASI
Teromol depan : Honda CB200
Teromol Belakang : Kawasaki Ninja 150
Ban Depan : 3,00 x 18
Ban Belakang : 4,00 x 18
Knalpot : Custom
PKC : 0816-910-922

[Modif] Honda Tiger, 2004 (Jakarta)

Honda Tiger, Street Fighter Klimis



Modif motor beraliran street fighter, sudah merambah dan membumi lama di Indonesia. Aliran street fighter model gini yang jadi pioneer Agus Januar dari X-K Bike Design, Purwokerto. Biasanya orang yang membesut motor aliran seperti ini disebut Minor Fighter (MF).

“Dandanan motor ala MF biasanya kurang memperhatikan segi keharmonisasain tampilan. Maksudnya anti kemapanan, nah saya coba mengubah paradigma bahwa MF juga sah-sah saja kalo sedikit klimis,” tandas Hezi Satria Hastasani yang punya bengkel modifikasi Dien’s Bike. Doi bermarkas di Jl. Kolonel Sugiono, No. 24 Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Sebagai contoh, Honda Tiger kepunyaan Edo M. Choirul yang dibikin ala Minor Fighter klimis. Tentu saja kalo aliran seperti ini mesti chop sasis bawaan motor. “Bagian rangka yang dipotong yaitu backbone, sedangkan centerbone masih asli,” jelas Hanas Choirudin yang biasa dipanggil Udin yang mengerjakan modifikasi. Untuk tulang baru, Udin yang bukan Udin Sedunia ini andalkan pipa seamless 1 inci dan 3/4 inci. Digabung menggunakan las listrik, sebagai tempat jok bersarang.

Asyiknya, backbone bisa knock down alias bisa dicopot. Karena cuma dipegang baut di setiap kaki-kakinya yang berjumlah 5 titik. “Kalo bosen dengan model begini, tinggal dibikinin backbone baru deh,” tambah Udin yang berjenggot dan mirip vokalis band Jamrud he..he... Posisi seater dari motor ini juga sudah dihitung agar tingginya pas dengan owner motor yang punya tinggi sekitar 165 cm.

Dilanjut sesi makeover biar jadi klimis. Tangki, sepatbor, sayap dan air scoop yang diraciknya lewat fiberglass, dilebur cat oranye yang bikin adem mata ketika dipandang. Adukan cat dipercayakan merek Sikkens oranye pearl gold, serta dipadukan clear Blinken biar mengkilat.

Kurang pas kalau street fighter kakinya peot. “Makanya biar tambah kekar segi kaki-kaki harus diganti dengan ukuran yang lebih gambot,” tambah Udin. Dari alasan itu doi aplikasi part ex moge yang ukurannya extra bohay. Options seperti ini dirasa sangat cukup.


“Walau klimis abis, kalau turing atau riding ketika hujan, bagian belakang pasti kena lumpur dari jalan. Pas dicuci steam, bukan motornya yang disemprot tapi orangnya dulu yang ditembak air biar bersih,” seru Hezi, curhat.

Salute. (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Upside down: Suzuki GSX-R600
Pelek: Suzuki GSX-R1000
Monosok: Suzuki GSX-R 750
Swing arm: Kawasaki ZX-7R
Dien’s Bike: 0812-281-88273

Rabu, 04 Juli 2012

[Modif] Yamaha V-Ixion, 2010 (Jakarta)

Yamaha V-Ixion, Ala R15 di India


Yamaha V-Ixion diproduksi secara global. Lihat saja basic rangka dan mesin V-Ixion juga diaplikasi di motor sport Yamaha yang dilansir di India, yaitu Yamaha R15.

Enggak cuma itu, Yamaha YZF R125 juga ambil basic dari V-Ixion. Tampilan motor sport full fairing ini mengadopsi rangka dan mesin yang sama persis dengan V-Ixion. “Cuma kapasitas mesin bore down jadi 125cc,” sebut Abdul Rahim Alwahdy selaku builder yang juga owner Aim Motorsport (AM).

Sayang YZR R125 tidak diproduksi untuk pasar Asia. Melainkan diperuntukkan buat market Eropa, khususnya pengendara pemula. Sebagai besutan sebelum naik ke motor dengan kapasitas mesin lebih besar. Berangkat dari basic mesin yang sama, Aim sapaan akrabnya, coba mengolah V-Ixion jadi YZF R125.

Seperti V-ixion milik Billy Casanova, coba diolah Aim tampil sebagai sport full fairing. “Seluruh bodinya aplikasi bodi kit Yamaha YZF R125 yang sudah dibuat replikanya dengan bahan serat fiber,” ujar pria yang buka workshop di Sawangan, Depok ini.

Memang sejak dua tahun lalu Aim sudah riset sendiri untuk mengubah tanpilan V-Ixion miliknya jadi YZF R125. “Saya datangkan seluruh bodi asli sampai lengan ayun dari Eropa. Makanya bodi fiber yang dibentuk ini benar-benar sama persis,” lanjut builder berbadan subur ini.

Semula untuk pasang satu set bodi replika YZF R125, rangka belakang standar V-Ixion harus kena mutilasi. “Kalau sekarang, sudah banyak belajar, jadi rangka orisinal V-ixion masih tetap dipertahankan standar, enggak diacak-acak pakai api las,” lanjutnya.

Jadi, bodi fiber yang didesain oleh Aim tidak mengorbankan rangka asli. Sebab dia menyiasatinya dengan braket bodi yang juga sudah disesuaikan dengan rangka asli. “Kalau sasis asli diubah, banyak konsumen yang keberatan,” yakinnya.

Makin sip, lengan ayun yang diaplikasi mengadopsi copotan limbah Yamaha YZF R125, jadi memang tampilan roda belakang sama persis dengan aslinya.

Untuk sok depan cukup andalkan milik V-Ixion. Sebab suspensi depan YZF R125 juga pakai sok depan model teleskopik seperti V-Ixion. “Buat setang jepit, copotan dari Ninja RR,” sebut Aim. (motorplus-online.com)


DATA MODIFIKASI
Ban depan: Batlax 100/60-17
Ban belakang : Battlax 120/70-17
Pelek : Sprint
Segitiga atas: Ninja RR
Aim Motorsport : 0818-065-111-84

[modif] Yamaha Scorpio, 2005 (Jakarta)

Yamaha Scorpio 2005, R6 Street Fighter



Modifikasi, tak selalu harus sama dengan motor yang dijadikan panutan. Hal ini coba diterobos Daeng Maming dalam mewujudkan Yamaha Scorpio menjadi seperti Yamaha R6. Fairing yang seharusnya ada di supersport itu, kini tak diaplikasi di ‘Kalajengking’.

“Karena motor ini juga terkadang dipakai buat turing juga sih. Jadi, cari praktisnya aja jika terjadi sesuatu di engine. Bongkar-pasang lebih cepat tanpa fairing. Selain itu, lebih simpel buat handling,” bilang pria yang punya workhshop BMX Custom yang singkatan dari Bengkel Modif X-Treme Custom ini.


Toh, seluruh bagian bodi yang dipakai terbuat dari fiberglass. Termasuk juga tangki. Bukan tangki standar yang dibungkus fiber alias model kondom. Sebab menurut Daeng, tangki kondom akan menyebabkan keropos. Terutama, di sambungan pelat dan fiber.

Yang menarik lagi, pria berdarah Makassar dan Jawa ini menerapkan anti potong rangka dalam modifikasinya. Itu terlihat dari sub frame. Rangka Scorpio yang bulat, hanya dipress agar menjadi lancip untuk dudukan bodi belakang R6 yang runcing.

“Setelah dipress, rangka belakang itu ditekuk sedikit ke atas. Jadi, tak ada yang dipotong kan,” tutup pria yang workshopnya di Jl. I Gusti Ngurah Rai, No. 99A, Cipinang Muara, Jakarta Timur. Mantap Bro! (motorplus-online.com)


DATA MODIFIKASI
Ban depan : Battlax BT92 120/60-17
Ban belakang : Battlax BT92 150/60-17
Upside down: Suzuki GSX 1000
Lengan ayun : Suzuki GSX 1000
BMX Custom : 0815-8499-0915

[preview] Honda New Scoopy i S12

Launching Honda New Scoopy i S12, Lebih Retro Dengan Roda 12 Inci


AP Honda, ATPM Honda di Thailand, hari ini (4/7) secara resmi meluncurkan New Scoopy i S12. Bukan merupakan varian yang benar-benar baru, tapi adalah pengembangan dari model New Scoopy i yang sudah diluncurkan bulan Mei lalu.

Bedanya New Scoopy i S12 mengusung diameter roda 12 inci. Bukan 14 inci seperti Scoopy sebelumnya atau Scoopy yang beredar di Indonesia. Peleknya juga mengusung tipe casting wheel atau pelek palang.

Warna-warna baru sengaja di sodorkan oleh Honda. Lebih ceria sekaligus mewakili kesan klasi modern. Secara keseluruhan desain New Scoopy i S12 jadi terlihat lebih imut dan berisi.

Sedang spesifikasi lainnya tetap sama dengan New Scoopy i sebelumnya. Sedikit berbeda dengan versi Indonesia. Scoopy anyar di Thailand ini sudah mengusung teknologi injeksi PGM-FI. Honda mengklaim konsumsi bahan bakarnya tembus 53 kilometer per liter.

Selain itu, untuk utilitas yang lebih baik, fitur bagasi luas atau yang biasa disebut dengan helm-in juga bisa ditemui di bawah joknya. Desain seperti head lamp, bentuk cover speedometer dan sepatbor depan juga diperbaharui. Untuk membuka jok belakang pun kini lebih mudah, tinggal pencet tombol layaknya Honda Vario Techno 125.


Yang menarik adalah, Honda memindahkan posisi lampu sein. Bila sebelumnya terpisah seperti sepeda motor klasik, kini dimasukan ke dalam cover bodi. Makin terlihat menyatu dengan desain keseluruhan. (motorplus-online.com)

[info] Knalpot Fiftyseven, Racikan Hokky Krisdianto




HokkyKrisdianto kini tak hanya dikenal sebagai pembalap senior, tapi juga pebisnis. Selain menjual spare part import, andalan tim Honda Tunas Jaya Federal Oil KYT ini kini memproduksi knalpot.

Mengusung brand Fiftyseven (57), tak lain nomor startnya. Saat ini produksi fokus knalpot motor balap. Baik road race maupun drag bike. Tersedia untuk berbagai merek motor. Mulai Jupiter-Z, Blade, bahkan untuk matic.

Konon sudah diuji dan diseting langsung pembalap Muntilan, Yogyakarta ini. Salah satu tim yang sudah memakai knalpotnya adalah Honda Dumasari Bostar INK. Harga dipatok mulai Rp 600 ribu – 2 jutaan. “Tergantung model dan jenis motor,” jelas Hokky. Untuk lebih jelas, silakan kontek 0888-280-5757. (motorplus-online.com)

Senin, 02 Juli 2012

[Tips] Mesin Pasang Oil Cooler Di Yamaha Byson

Pasang Oil Cooler Di Yamaha Byson, Rp 650 Ribu Bikin Adem


Buat sobat pemilik Yamaha Byson yang kerap ‘berlari’ dengan tunggangan kesayangannya itu, bisa lirik langkah yang dilakukan Tje Chin. Pria yang tinggal di Jelambar, Jakarta Barat ini, aplikasi oil cooler di Byson lansiran 2010 miliknya.

“Motor ini rutin dipakai harian buat jarak tempuh jauh. Maka itu, biar mesin tetap adem dipasangin oil cooler. Yang jelas, power enggak drop,” sebut Tje Chin yang bilang jarak tempuh odometer-nya sudah tinggi.

Soal urusan pasang, doi enggak sendiri. Doi dibantu Yap Chin King, pemilik King Motor Sport (KMS). “Modalnya, cuma Rp 650 ribu. Itu juga sudah termasuk ongkos pasang,” sebut pria yang beken disapa Aking ini.

Mengaplikasi oil cooler dari Suzuki Satria FU150, memang perlu beberapa penyusuaian. Terutama dari jalur slang oli yang berasal dari oil cooler menuju bak kopling sebagai sirkulasi oli.

"Jalur slang dibentuk ulang. Karena beda antara Satria FU untuk dipasang ke Byson ini,” kata Aking dari workshop-nya di Jl. Anyar Raya No. 8, Jelambar, Jakarta Barat. Perubahan di slang, terutama bagian ujung-ujung slang. Mengubahnya di daerah Asem Reges, Jakarta Barat.

Setelah kondisi slang disesuaikan, tinggal bikin lubang baut pemasangan slang. “Dalam hal ini, mengambil jalur dari filter oli Byson yang ada disisi samping bak kopling,” kata pria asli Bangka yang bisa diajak konsultasi di HP 0816-115-1329.

Jalur filter di bak kopling ini berfungsi sebagai oli keluar dari engine buat menuju ke oil cooler. Melubanginya, pakai mata bor buat baut 14 mm yang biasa dipakai di master rem.

"Tapi, untuk sisi drat bagian dalam, panjangnya ditambahkan. Sebab jika tidak, takutnya pegangan baut enggak kuat dan mudah jebol,” tambahnya.


Jika sudah, tinggal bikin satu lubang lagi di bagian bak kopling. Ambil bagian atas, dimana kucuran oli yang masuk langsung ke sisi pelat kopling. Lubang juga dibuat dari mata bor dan baut yang sama.

Kini, semua tinggal merakit deh. Oh ya! Ketika pakai oil cooler, volume oli ditambah ya. Jika sebelumnya 1 liter, maka dibuat 1,2 liter. (motorplus-online.com)

[Modif] Bajaj Pulsar, 2008 (Purwokerto)

Bajaj Pulsar, The Real West Java Style


Banyak hal bisa disimak dari karya Mukti Ali dari Mukti Djaya Internusa (MDI) dan bro Uie builder Evolution Young Street Custom. Mukti sekaligus owners, punya romantika khusus pada terobosan Mr. James Parker lewat system RADD-nya. Yap, sistem ini menginpirasi konstruksi hub centered steering yang pertama dilakoni Parker terhadap Honda XL600 R tahun 1984. Kemudian dipakai di Bimota Tesi 1990 lanjut ke modifikasi Yamaha FZ750.

“Terkesan futuristik! Roda yang dikemudikan setang akan belok kiri-kanan lewat tarik-ulur link di kanan arm. Di sisi kiri roda, terpasang tuas spanner sebagai penguat dan penstabil tarik-ulur as rodanya,” kata Mukti.

Masih soal suspensi, estetika clean minimalis khas West Jateng Style bagian belakang pakai system unitrak ditopang monosok Satria FU. Posisi sok nyaris horisontal mirip style suspensi belakang Ninja 650 yang sekarang sedang booming di jalanan Indonesia.

Makin sip, penerus dayanya pakai system shaft drive. Bukan begitu, Bro? “Kamu tertipu! Penerus daya tetap konvensional pakai rantai. Supaya keren, swing arm dibuatkan kondom yang didesain menutupi rantai penerus daya ini,’’ jelas Mukti lagi.

Ke bagian atas, modifikasi ini terbilang x-tra ordinary. Secara desain, Mukti menganut gaya bulldog style alias besar ke depan untuk motor musle bike ini. Bagian depan memang jadi perhatian utama. Penyeimbangnya, zona belakang dibuat lebih kecil. Buntut ala café racer new school diterap kedua builder ini.


ngumpet dan menyatu dengan buntut. Lewat rancangan undertail ini, bagian belakang jadi sangat clean untuk menyeimbangkan rancangan depan yang relatif ribet,” ungkap builder yang mengaku terispirasi saat melihat iklan Bajaj Pulsar yang bisa jadi ujud robot itu.

Di mata Em-Plus, taste Mukti memang layak diapresiasi. Latar belakangnya sebagai penikmat motor antik juga scramblers, secara enggak sengaja terbawa di motor ini.

Unsur klasik bisa dilihat sedikit dari simplisitas belakang dan pilihan warna kalem yang tidak memusingkan mata. Gaya-gaya psychodelic, pop art dan unsur garage style juga kelihatan dari pilihan undertail dan righ side monosoknya. Caranya mengedepankan unsur futuristik lebih pada kontruksi RADD dan unitrak di suspensi belakang.

Dinilai dari efisiensi dan kemudahan reka bentuk, MDI dan Evolution Young Street memilih fiber sebagai bodywork dominan di motor ini. Terus terang, gaya bulldog punya banyak kendala khususnya merancang bodi yang sinergi, tak memutus garis desain dari depan ke belakang. Untuk soal ini, Mukti CS termasuk berhasil memadukan gradasi menyiku dan rounded di soal bodi.


Ujud motor misterius sesuai yang diinginkan builder. Sip lah! (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Pelek: Genuine Pulsar-Ninja 250R
Ban belakang: Corsa 150/70-17
Pijakan kaki: V-ixion
Setang: Custom
Kaliper belakang: Marzocchi
MDI : 08122-668-333

Minggu, 01 Juli 2012

[Modif] Yamaha V-Ixion, 2009 (Jakarta)

Yamaha V-Ixion, Fashionable Modern


Yamaha V-ixion milik Muhammad Dipa Citranto sudah tiga kali ganti tampang. Pertama, dibikin street fighter buat keperluan pre wedding. Kedua, bikin sportbike demi having fun dan menjadi korban mode juga. Terakhir, ya seperti sobat lihat sekarang ini deh. Doi ingin sport injeksi Yamaha 150 cc ini bergaya chopper.

Eits, begitunya sang pemilik sendiri ogah kalau motor ini disebut chopper, old skull atau apapun itu. Yang jelas, Dipa dan Topo Goedel Atmojo selaku builder sepakat menyebut desain motor ini deng­an konsep “fashionable modern”. "Kami sepakat begitu menyebutnya," kata punggawa Tauco Custom yang beralamat di Jl. Kebagusan Raya, No. 99, Jagakarsa, Jakarta Selatan, ini.

Ternyata, munculnya konsep modif setelah Topo disodori gambar hasil modifikasi Jesee Rooke. Doi ini builder asal Amrik yang memang selalu mempunyai konsep modif baru. Seperti salah satu karya terbarunya, KTM yang special engine (SE) dibuat menjadi café racer. Artinya, diluar kodrat KTM yang SE tapi bisa menyatu secara konsep tanpa mengurangi rasionalitas orang yang melihat. Toh sah-sah saja kan ?? He.. he...

"Pokoknya konsep motor ini ingin lebih liar, tanpa mengesam­pingkan fungsi dan estetika,” jelas Dipa yang bekerja di pertambangan minyak ini. Makanya, konsep fashionable modern yang diusung memang sesuai hasil akhir.

Dengan bermodalkan mesin modern yang injeksi, tapi konsep modifnya cukup radikal dan memang liar bro. Untuk urus­an rangka, Topo membuatnya mulai dari nol. “Rangka dan swing arm total custom,” ungkap Topo.


Begitu pun full bodi set custom yang terbuat dari pelat galvanis 0,8 mm. Bicara soal kaki-kaki, keduanya pun sepakat tidak memilih sok model springer. “Ini bukan motor bergaya jadul, ini motor modern. Makanya saya tetap memakai sok bawaan asli,” aku builder yang bergaya rambut unik itu.

DATA MODIFIKASI
Ban depan : Pirelli 90/90-19
Ban belakang : Dunlop 180/55-17
Cakram belakang : Suzuki Satria FU150
Monoshock : Yamaha Jupiter MX135
Tauco Custom : 0856-8380209
source-(motorplus-online.com)

[Modif] Yamaha V-Ixion, 2010 (Jakarta)



Yamaha V-ixion ini katanya juara 1 kelas fashion standar di kontes bikinan Chemonk Modified. Ya wajar saja yang modifikasi motor ini juga Andri Irwan dari Chemonk Modified. Jadinya, jeruk kok minum jeruk. He.. he..he..

Pemilik v-ixion ini Herman HBX yang nggak bisa jauh dari dunia balap. Sempat menghilang, eh muncul di ajang modifikasi membawa V-ixion gaya motor balap.

“Susah jauh dari balap. Apalagi Axel, anak saya juga suka. Makanya V-ixion dibikin motorsport. Kebetulan kenal banyak pembalap, saya minta beberapa part racing yang tak terpakai,” ujar Herman HBX dari Pejaten, Jakarta Selatan itu.

Dipasangi fairing copotan dari motor balap yang dicustom ulang. Fairing tadi dimaksimalkan bentuk tangki baru, cover samping hingga buritan yang desainnya dibikin meruncing.

Begitupun kaki-kaki. Ban depan Corsa dan belakang Pirelli di pelek ring 17 inci. Monosok asli tetap terpasang di lengan ayun yang dilapis kondom.

“Makin ciamik, knalpot R9 mempertegas tunggangan ini lebih sporty,” kenang Herman. (motorplus-online.com)

[info]Motor Sport Terlaris di indonesia


Hingga bulan Oktober 2011, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat penjualan sepeda motor sport di Indonesia hanya mencapai 559.524 unit.

Atau hanya 8,07 persen dari total market sepeda motor di Indonesia yang sudah menyentuh angka 6,9 juta unit. Di segmen ini Yamaha tetap unggul. Kombinasi trio motor sportnya, Yamaha V-Ixion, Byson dan Scorpio Z mendominasi segmen sempit ini.

Bahkan dalam 10 bulan pertama di 2011, V-Ixion tetap menjadi sepeda motor sport terlaris di negeri ini. V-Ixion yang mengusung mesin 150cc dan dilengkapi dengan injeksi bahan bakar ini terjual hingga 205.921 unit.

Di bawahnya ada Honda New Megapro dengan 148.970 unit, diikuti pesaingnya Yamaha Byson di posisi ke tiga dengan 43.691 unit. Sedang persaingan motor 250 cc, tetap dimenangkan Kawasaki Ninja 250R yang bertengger di posisi ke 9 dengan 12.421 unit, unggul satu tingkat dari Honda CBR 250R di posisi ke 10 dengan 8.209 unit.

Sayangnya, Suzuki Thunder 125 yang sempat meledak penjualannya beberapa tahun lalu harus terlempar dari 10 besar. Thunder 125 hanya terjual 7.458 unit. Begitu juga dengan pendatang baru Honda CBR 150R yang baru terserap 4.506 unit di pasaran.

Oiya, data ini dikeluarkan oleh AISI. Sehingga data yang disajikan hanya dari Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, TVS dan Kanzen. (motorplus-online.com)



10 Motor Sport Terlaris
Yamaha V-Ixion 205.921
Honda New Megapro 148.970
Yamaha Byson 43.691
Honda Tiger 26.689
Yamaha Scorpio Z 23.689
Kawasaki Ninja 150RR 19.774
Kawasaki KLX 150S 18.946
Kawasaki Ninja 150R 18.678
Kawasaki Ninja 250R 12.421
Honda CBR 250 8.209





Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates